Apakah Negeri Ini Telah Kehilangan Bundo Kanduang
Bundo kanduang merupakan sebuah simbol  yang memiliki makna mendalam dalam ke kebudayaan Minangkabau . Kata Bundo atau ibu yang disandingkan dengan kata kanduang berarti seorang ibu kandung. Yaitu ibu yang memelihara benih hingga berkembang menjadi bayi dalam rahim nya dan selanjutnya melahirkannya ke dunia ini. Namun peran seorang ibu tidak hanya sampai di situ saja. Setelah lahir ke dunia, seorang bayi yang masih lemah dipelihara, diasuh dan dibesarkan dalam rahim kasih sayang dan pemeliharaannya. Kasih sayang dan doa seorang ibu tetap mengalir sepanjang hidup anaknya, tercermin dalam ungkapan "kasih ibu sepanjang jalan."
Dalam dimensi yang lebih luas, Bundo kanduang dapat berkonotasi sebuah negri berikut dengan sistem sosial yang berlaku di dalamnya. Negri yang melahirkan para anak anak yang berkualitas, mengasuh dan memelihara hingga menjadi manusia yang utuh - sempurna fisik, akal maupun spiritualnya. Mungkin dari pemahaman inilah Minangkabau juga dikenal sebagai Ranah Bundo. 
Dalam cerita klasik Cindua Mato, digambarkan sosok Bundo Kanduang  begitu ideal sesuai dengan konsep di atas. 
Bundo Kanduang digambarkan  memiliki peran penting dalam sistem sosial dan politik Minangkabau, merupakan representasi ideal dari pemimpin yang memerintah dengan kebijaksanaan dan integritas yang diberikan oleh Tuhan.
Sebagai seorang ibu, melalui perjuangan dan kebijaksanaan yang diperolehnya dari pengalaman yang luar biasa,  Bundo Kanduang digambarkan dalam kaba Cindua Mato meminum air kelapa yang diambil dari pohon yang tingginya luar biasa, tiga bulan tupai memanjat belum sampai ke pucuk nya. Selama mengidam ia  melibatkan seluruh rakyat untuk mencarikan hati harimau dan hati buaya agar kehendak janin dalam rahimnya terpenuhi. Ini menggambarkan betapa besar kasih sayang dan peran seorang ibu dalam usaha melahirkan generasi yang berkualitas.
Visi yang luar biasa dari para pendahulu terhadap negri ini tergambar jelas dalam konsep Bundo kanduang.  Cerita yang kini dikenal sebagai mitos, ternyata lebih dari hanya sekedar dongeng untuk menghibur. Di dalamnya terdapat konsep ideal dari sebuah tatanan sosial dan harapan baik terhadap negeri ini, agar dapat menjadi ibu yang melahirkan generasi berkualitas.
Bundo Kanduang bukan hanya sekedar tokoh dalam cerita, tapi juga simbol dan harapan dari tanggung jawab untuk melahirkan dan memelihara generasi yang kuat dan bijaksana . Ini adalah warisan budaya yang mengajarkan pentingnya peran ibu dan nilai nilai kebijaksanaan serta integritas dalam membangun masyarakat yang utuh dan berkualitas.
Salah satu bagian menarik dari Kaba Cindua Mato adalah ketika Bundo Kanduang mengirab ke langit. Ini menginspirasi kita untuk merenungkan keberadaan dan nilai nilai yang diwakili oleh  Bundo Kanduang dalam kehidupan kita saat ini. 
Mungkin pertanyaan yang perlu kita ajukan adalah: apakah negeri ini benar benar sudah ditinggalkan oleh Bundo kanduang ? Atau tengah menyaksikan kita dari ketinggian dengan penuh linangan air mata
Komentar
Posting Komentar