Bia kapalo bakubang asa tanduak Lai makan
Dalam kearifan lokal Minangkabau, terdapat sebuah ungkapan yang mengandung makna mendalam, "Sakali Aia Gadang Sakali Tapian Baraliah". Ungkapan ini tidak hanya sekadar rangkaian kata, namun merupakan cerminan dari kebijaksanaan yang diperoleh dari pengalaman hidup masyarakat Minangkabau selama berabad-abad. Mari kita mengurai makna dan pesan yang terkandung dalam ungkapan ini agar generasi muda Minangkabau dapat menangkap esensinya dengan baik.
Aia Gadang" bermakna  air  bah datang dengan derasnya. Ini menggambarkan sebuah situasi atau peristiwa yang berada di luar kendali manusia. Air bah yang deras  ini dapat diibaratkan sebagai tantangan kehidupan  yang menghampiri tanpa bisa dihindari.
Di sisi lain,  Tepian yang "Baraliah" adalah merupakan konsekuensi logis  yang diakibatkan oleh  air bah yang sangat deras . Tepian sungai yang merupakan tempat  beraktivitas bagi masyarakat, seperti mencuci pakaian, mandi, atau berinteraksi sosial, mesti menemukan lingkungannya  yang baru, walaupun  tetap saja dipinggir sungai. Analogi perubahan ini bisa mencakup berbagai hal, seperti perubahan kebijakan, dinamika pasar,  perubahan sosial yang signifikan.
Tepian sungai yang  berpindah merupakan hal yang mau tidak mau mesti dihadapi dengan sikap mental yang positif, agar aktivitas tetap terus berlangsung .
ketika ada suatu peristiwa besar yang membawa perubahan dalam  kehidupan, baik itu dalam kehidupan personal maupun dalam kehidupan bermasyarakat,  kita perlu memiliki fleksibilitas dan ketangguhan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Kita harus siap untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Ungkapan ini adalah cerminan dari kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan menjadi sumber inspirasi.
Dengan memahami dan menginternalisasi makna ungkapan "Sakali Aia Gadang Sakali Tapian Baraliah", kita dapat merasakan  pentingnya memiliki fleksibilitas dalam menghadapi setiap perubahan, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang kuat dan bijaksana dalam menjalani kehidupan. ◾Armunadi
Padang,10 Februari 2024
Komentar
Posting Komentar